Jumat, 18 Mei 2012

Pengembangan Kopi Jambi. by hasnan habib

Kuala Tungkal – Jambitourism.co.id, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) memiliki kebun kopi exelsa yang cukup luas. Kopi yang diekspor ke Malaysia dan Singapura tersebut, tumbuh di lahan seluas 2.423,8 hektare yang tersebar di enam kecamatan Kepala Dinas Perkebunan Tanjabbar, Ir Melam Bangun kepada Tribun, mengatakan, tanaman tersebut di antaranya tumbuh di Kecamatan Betara sekitar 1.482 hektare. Dia menyatakan Betara menjadi sentra penghasil kopi ini. Sementara, wilayah penghasil kopi lainnya yaitu Kecamatan Pengabuan seluas 362 hektare. Kemudian, Kecamatan Bram Itam seluas 223 hektare, Kecamatan Senyerang seluas 176,5 hektare, dan Kecamatan Kuala Betara seluas 105 hektare. Sementara Kecamatan Tungkal Ilir hanya seluas 17 hektare. Sisanya tersebar di kecamatan lainnya, yang ditanam secara swadaya oleh petani. “Kopi exelsa adalah komoditas perkebunan asli dari Tanjabbar. Sekarang sudah diekspor ke Malaysia dan Singapura,” ujar Melam, beberapa waktu lalu. Harga kopi exselsa di tingkat pengecer mencapai Rp 25 ribu per kilogramnya. Petani kopi akan menjual ke pengumpul di Kuala Tungkal dan Kota Jambi. Dari pengumpul, kopi selanjutnya diekspor secara besar-besaran hingga ke Singapura dan Malaysia. Dia mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan Balai Penelitian Kopi dan Kakao di Jember, Jawa Timur, untuk melakukan penilaian blok penghasil tinggi sebagai sumber benih. Pihaknya juga akan membantu para petani dalam penangkaran benih sebagai budi daya komoditas unggulan. “Sekitar bulan April 2011 kami akan konsultasi dan berangkat ke Jember,” jelasnya. Sementara, Bupati Tanjabbar, Usman Ermulan akan membudidayakan kopi exelsa agar hasil produksinya lebih meningkat dari agun ke tahun. Menurutnya, kopi ini hanya terdapat di Tanjabbar dari seluruh kabupaten/kota Provinsi Jambi. “Pemkab Tanjabbar akan mengembangkan budi daya kopi ini dan sampai saat ini kebanyakan di ekspor ke luar negeri,” ujar Usman.(bon)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar